Gowa – Ketua Program Studi Sejarah
Peradaban Islam (SPI) UIN Alauddin Makassar, Chaerul Mundzir M. Lutfi, S.Hum.,
M.Hum., bersama dua alumni, Ahmad Habib Akramullah dan Jusmiati, serta
tiga mahasiswa, Andi Bausat, Muhammad Raehan Ramdhani, dan Abdurrahman,
menghadiri Simposium Internasional Makassan-Marege 2024. Acara tersebut
berlangsung di Ballroom Theater Menara Pinisi, lantai 2, Universitas Negeri
Makassar (UNM) pada Kamis, 12 September 2024.
Simposium ini dibuka oleh Wakil Rektor
I UNM Bidang Akademik, Prof. Andi Aslinda, M.Si. Acara ini menghadirkan
sejumlah pembicara ternama dari berbagai institusi, seperti Dr. Andi Ihsan,
S.Sn., M.Pd. (Dekan Fakultas Seni dan Desain UNM), Todd Dias (Konsul Jenderal
Australia di Makassar), serta para akademisi dari Monash University, Australia,
dan UIN Alauddin Makassar, termasuk Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, MA.,
Ph.D. Simposium ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai perguruan
tinggi di Makassar.
Simposium Internasional
Makassan-Marege 2024 bertujuan untuk menggali kembali sejarah hubungan maritim
antara pelaut Makassar dan Suku Aborigin di Australia, yang telah terjalin
selama ratusan tahun. Para pelaut Makassar dikenal dengan aktivitas mereka
mencari teripang di wilayah utara dan barat laut Australia, dalam perjalanan
yang dikenal sebagai Jalur Teripang. Hubungan perdagangan dan budaya antara
kedua bangsa ini menjadi kajian penting dalam sejarah maritim Nusantara.
Dalam simposium ini, berbagai
perspektif sejarah, seni, budaya, dan agama diperbincangkan untuk
merekonstruksi kembali jejak-jejak hubungan harmonis antara Makassar dan Suku
Aborigin. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara Fakultas Seni dan
Desain UNM, Monash University, serta Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin
Makassar, dengan dukungan penuh dari Tim Global Encounters dan First Nations
People, Monash Indigenous Studies Centre.
Simposium yang berlangsung meriah ini
tidak hanya membahas aspek sejarah, tetapi juga mengangkat nilai-nilai budaya
dan interaksi antarbangsa yang dituangkan melalui seni dan agama, menciptakan
pengalaman akademik dan kultural yang menarik bagi para peserta. Keterlibatan
Ketua Prodi SPI bersama dosen dan mahasiswa UIN Alauddin Makassar menjadi
bagian penting dalam diskusi lintas budaya yang mendalam tentang sejarah
maritim dan hubungan internasional di masa lalu.